Glitter Text Generator at TextSpace.net

Selasa, 19 Oktober 2010

when the love comes too late

cinta selalu datang tanpa di duga. dimana cinta itu datang dan kepada siapa, kita tidak pernah menyadari nya.

perasaan cinta terkadang datang pada saat yang salah, bahkan mungkin terlambat.

...................................

aku masih termenung di bangku taman, memikirkan tawaran Bianca tadi siang.

sebenarnya aku sangat ingin masuk klub softball kampus, tapi kejadian itu membuatku berpikir berkali-kali untuk menerimanya.

"hey.. ngelamun mulu" sapa bianca mengagetkan lamunanku.

"eeh..hehehe ," cuma itu yg keluar dari bibirku.

"pulang yuk," ajak bianca sambil sedikit menarikku pergi dari taman.

...................................

pigura itu masi saja terpajang di meja rias ku

sesekali aku memandanginya, tapi...

tiap kali memandanginya aku merasakan sakit dan sesak yang luar biasa di dadaku ini.

terkadang ada perasaan untuk menyimpannya, berulanng kali kucoba

tapi selalu saja, pigura itu seakan tak mau beranjak dari sana.

atau mungkin aku yang tak tega menyimpannya.

.......................................

hari ini, 19 oktober 2010

tepat dua tahun kejadian itu berlalu...

sekarang aku disini, untuk mengingatnya

mengenang semua yang telah terjadi

walau kenyataannya aku harus merasakan sakit yang luar biasa.

2 tahun yang lalu...

" hey bodoh.. lempar bolanya," dia meneriakkan itu sambil cengar cengir kearahku.

" buuuk!!"

tepat sasaran!

"hahaha rasakan, sudah berapa kali ku katakan, berhenti memanggilku bodoh," balasku seraya berlari menjauhinya.

" awas kau ya," katanya sambil mengejarku

sore itu kami berlatih bersama seperti biasa, tak ada yang istimewa

tapi aku dan dia begitu menikmatinya.

melihatnya tertawa dan tersenyum, melihatnya bahagia membuat aku merasa bahagia juga.

aku dan dia bersahabat sejak kami masih kecil, bahkan kata ibu kami, kami bersahabat sejak masih dalam kandungan.

benar-benar lelucon yang aneh..

aku bahkan lahir pada hari yang sama dengannya, hanya saja dia lahir 10 jam lebih awal dariku.

dia sahabatku, tapi entah sejak kapan

aku merasakan hal aneh ketika bersamanya.

tiap kali aku menceritakannya kepada bianca, dia selalu mengatakan hal yang sama.

"kau jatuh cinta padanya," kata bianca padaku saat aku menceritakannya

" hah... cinta?? ga mungkin! dia sahabatku sejak kecil

dan kami hampir selalu bertengkar" batinku

...................................................

setelah latihan sore itu , seperti biasa di mampir kerumah ku.

yah, apalagi kalo bukan untuk numpang makan.

"dasar gendut, tukang makan," ledekku saat dia berusaha menghabiskan chesee cake buatan bunda.

" hah.. apa kau bilang?

apa kau tak melihat seberapa atletisnya tubuhku ini," katanya sambil memamerkan perutnya.

geli aku melihatnya, apalagi dia berbicara dengan mulut penuh cheese cake. seperti doraemon.

yah, dia memang benar. dia sama sekali tidak gendut, tapi aku malas mengakuinya.

bisa-bisa besar kepala dia.

" heh.. besok aku berangkat ke jakarta, mau oleh-oleh apa?"

" ngapain ke jakarta?"

"heh kau lupa, lusa aku tes masuk tim red wolf"

astaga! aku lupa kalau besok dia pergi.

" hey, kau melamun lagi?" katanya mengagetkan ku.

"eh.. tidak,"

"mau oleh2 apa?" ulangnya." kau tau apa yang kuinginkan kan? yang penting kau kembali, ntar ga ada yg bisa diajak berantem lagi," candaku

" okey.. aku pasti pulang," katanya seraya mengacak rambutku

........................................

aku membuka kedua mataku, sudah pagi rupanya.

hari ini hari kepulangannya, aku bergegas turun dari tempat tidurku.

berlari kedapur mengambil sepotong roti, kemudian mandi.

1 jam kemudian

" lama banget siih.. katanya jam 10 udah nyampe. kok sampe siang gini ga sampe juga?" batinku

aku kesal, sudah dua minggu aku tak melihatnya, aku merindukan caranya menertawai ku, menggodaku

caranya mebuatku tersenyum...

aku merasa sangat bahagia, tidak biasanya aku menntinya dengan sangat antusias.

"kriing.. kring..."

telepon berbunyi, kubiarkan saja, toh paling bunda yang mengangkatnya.

" nak, tolong angkat telponnya, bunda sibuk," teriak bunda dari kebun

"aah.. bunda selalu membuyarkan lamunanku," batinku

"ya halo, rumah keluarga pradipta disini,"

" apa benar ini dengan mbak kirana," kata suara diseberang sana

"iya benar,"jawabku

deeeg... tiba-tiba aku merasa lemas, sekelilingku buram

entah kenapa kau merasa sangat pusing.

aku terbangun, samar-samar kulihat ada bunda dan yang lainnya disekelilingku.

kenapa begitu ramai, kenapa ada bianca dan teman-teman yang lainnya.

aku berusaha bangun, mencoba mengingat kejadian terakhir yang masih samar diingatanku.

tiba-tiba aku merasa sesak, aku berteriak sekencang-kencangnya.

tidak mungkin semua itu terjadi, tidak mungkin dia meninggalkan ku disini.

aku tiba-tiba merasa sangat takut, kau merasakan suatu perasaan yang sangat menyiksa.

aku merasa, kenapa semua terjadi begitu cepat.

disaat aku baru menyadari kalau aku mencintainya,

sekarang semua terlambat

..............................................

2 tahun yang lalu,

dia memang pulang,

tapi hanya nama dan buku hariaannya yang pulang saat itu

" kirana "jelek" pradipta..

sahabat ku, aku menyukaimu, menyayangimu, dan mencintaimu

saat ulang tahun kita ke 18, aku akan mengutarakannya padamu "

2 tahun berlalu

kini aku berdiri di depan pusaranya mengingat semua kenangan bersamanya,mengingat perasaan yang masih belum padam untuknya.

Mengingat perasaan cinta yang begitu lambat kusadari,

hingga akhirnya maut membawanya pergi

_____________THE END______________